Mengapa Kitab Suci berkali-kali mengatakan “Jangan takut!” Rasa takut yang sumbernya ‘tidak sehat’ atau tidak jelas bisa merampok nikmat hidup.
Pdt. Norman Wright mengatakan bahwa Allah tidak mendesain pikiran manusia untuk hidup dalam ketakutan. Untuk itu setiap manusia harus punya usaha untuk bisa melawan rasa takut yang tidak sehat atau unhealthy fear.
Begini 3 cara praktis mengatasi rasa kuatir.
1. Rencanakan Hidup Anda
Dengan membuat rencana yang matang, Anda bisa mengurangi ‘kecemasan-kecemasan’ yang tidak perlu. Jika Anda ingin bertamasya ke pantai, jangan lupa bawa baju renang dan pelampung. Jika ingin camping di gunung Batur, jangan lupa jaket dan air putih.
Dengan mempersiapkan bekal yang baik, Anda tidak perlu takut mengalami dehidrasi. Banyak kenyataan yang tidak sesuai harapan, siapkanlah hatimu untuk menerima kekecewaan. Jangan takut disalah-mengerti atau ditolak oleh orang lain.
Baca Juga: Saat Kuatir Menyerang, Belajarlah Dari Seekor Burung
2. Menyaring Berita yang Masuk Ke Pikiran
Rasa kuatir adalah buah dari pikiran. Untuk melindungi hati kita dari takut dan kuatir, kita harus memasang ‘filter’ untuk setiap berita. Jangan biarkan yang namanya ‘hoax’ mengganggu emosimu.
Jangan ijinkan ‘apa kata orang’ mengintimidasi hatimu. Ikutilah nasihat rasul Paulus. “Semua yang benar, mulia, suci, sedap didengar pikirkanlah itu.” Ingatlah dengan baik, hidup ini tidak ditentukan oleh apa kata berita, tetapi apa kata Firman Tuhan.
3. Hidup Dengan Iman, Bukan Penglihatan
Para murid berteriak ketakutan saat melihat air mulai masuk ke dalam perahu. Mereka ketakutan kalau perahu akan tenggelam karena badai yang mengancam keselamatan. Untuk sesaat mereka lupa jika di dalam perahu itu ada Tuhan Yesus yang terbukti berkuasa melakukan segala perkara termasuk meneduhkan angin ribut.
Baca Juga: Kekuatiran yang Tak Menambah Apapun Dalam Hidup
Hidup yang dikendalikan oleh iman kepada Firman jauh lebih menenangkan daripada hidup berdasarkan penglihatan dan perasaan. Itulah sebabnya firman Tuhan berkata, “Berbahagialah orang yang mengandalkan TUHAN…” (Mazmur 146: 5 BIMK)
Disadur dari tulisan Pendeta Paulus Wiratno di https://pauluswiratno.com/
Sumber : Paulus Wiratno